Ini tentang semut-semut yang menempel
Baru saja kemarin, aku liat tawa lepasnya, senyum ikhlasnya.
Ia terlihat bahagia, ceria, seperti tanpa beban.
Namun, hari ini, aku terpaksa harus mereguk pahit mendung yang mengelilingi matanya.
Dia tersenyum di depanku, namun aku tau dia amat pilu hari ini.
Sekali lagi, hari ini dunia sedang tidak berpihak padanya.
Aku harap ini hanya mimpi buruk.
Tapi tetap saja, aku terbangun dengan kenyataan yang tetap buruk. Lebih buruk bahkan.
Semut semut yang menempel, aku harap kau bisa kembali.
Ini bukan perihal aku,
Tapi perihal dia, masa depanku.
Aku tak pernah ingin melihat dia sesedih itu.
Lekaslah kembali.
Ku tahu kau pasti tau jalan pulang.
Bandung, 16 November 2018
Ia terlihat bahagia, ceria, seperti tanpa beban.
Namun, hari ini, aku terpaksa harus mereguk pahit mendung yang mengelilingi matanya.
Dia tersenyum di depanku, namun aku tau dia amat pilu hari ini.
Sekali lagi, hari ini dunia sedang tidak berpihak padanya.
Aku harap ini hanya mimpi buruk.
Tapi tetap saja, aku terbangun dengan kenyataan yang tetap buruk. Lebih buruk bahkan.
Semut semut yang menempel, aku harap kau bisa kembali.
Ini bukan perihal aku,
Tapi perihal dia, masa depanku.
Aku tak pernah ingin melihat dia sesedih itu.
Lekaslah kembali.
Ku tahu kau pasti tau jalan pulang.
Bandung, 16 November 2018
Komentar
Posting Komentar