Bicara tentang Politik? Jangan tanya aku.

Sedikit mau mencoba ngomong soal politik deh. Ya, walau bukan passion aku disana, tapi aku kadang suka kepo kalau udah nyangkut paut politik. Terlebih dengan politik praktis. Ups 🙊 sorry.
Jadi gini ya temen-temen pembaca, sebenarnya udah lumrah dan jadi tradisi (mungkin) di Indonesia bahwa siapapun pemimpinnya, bagaimanapun cara kepemimpinannya, udah pasti selalu dihujat. Ini bukan opini aku semata ya, tapi coba deh kita liat faktanya dari presiden pertama kita sampe presiden yang sekarang lagi ngejabat. Awalnya aku gamau buka suara soal ini. Tapi setelah baca postingan Bang Eri tentang bangsa penghujat sekarang jadi bener-bener ngebuka mata aku buat liat kalo sebenarnya bangsa kita emang udah terprovokasi sama setiap nyinyiran netijen di sosmed. Ada yang bilang, "Dulu mah presidennya ga di hujat ko, cuma sekarang aja." kata siapa to.. Semuanya pernah dihujat, dicaci, dimaki, sampe-sampe soeharto diminta turun sama mahasiswa yang sekarang dikenal sebagai tragedi '98.  Tapi coba liat sekarang, Soeharto dikatakan sebagai pemimpin Indonesia paling sukses. So what? Bingung sendiri sih, dulu rezimnya digulingkan sekarang nyesel dan diagung-agungkan. Intinya, masyarakat baru akan menyadari kebaikannya saat dia udah lengser, saat ia udah gaada lagi. 
Soalnya kenapa itu bisa kaya gitu? Karena pada masa menjabatnya banyak tuh pesaing-pesaing politiknya yang berusaha buat ngejatuhin famour dia, ngebuat seolah pemimpin yang sekarang menjabat itu ga bener, ga becus. Semua itu taktik politik guys, hasutan kebencian. Padahal kita ga pernah tau didalemnya pemimpin kita lagi apa, kaya gimana,  pikirannya sesemrawut gimana ngurusin negeri ini, ngurusin rakyatnya yg gamau diurusin. Selagi belum ada faktanya tentang provokasi di sosmed,  lebih baik kita husnudzon. Diem aja dehh, dari pada gatau yg mana yg bener. Punya persepsi masing-masing boleh,  punya pemikiran masing-masing juga monggo aja. Tapi inget, kalo buat ngajak orang lain membenci dan menghujat, mending jangan dehh. Dosa ko ajak-ajak orang, mending masing-masing aja ya. Contohnya gini, kamu gasuka nih sama si A, terus update "asumsi" kamu tentang si A, lalu banyak yg liat dan nyangka kalau itu fakta. Di share, di komen, dan jadilah hal itu sebagai kepercayaan netijen kalau yg kamu bilang itu suatu kenyataan. Padahal kan, awalnya cuma asumsi. Nah hasutan demikian yang bisa membawa bangsa kit semakin ga bisa mempercayai pemimpinnya.
Segala sesuatu tentang pemimpin pasti dijadiin obrolan. Ada masalah di bidang apapun, pasti presiden yang kena. Padahal, dia belum tentu tau menau tentang hal itu. Pokonya apapun yang terjadi, pasti dikait-kaitkan sama kepemimpinan yang sedang berjalan. Tanpa ada kesadaran, kalau nyatanya belum tentu semua itu bener, belum tentu berita buruk yang kalian percaya itu fakta. Bisa jadi itu cuma siasat dari rivalnya buat ngejatuhin, atau buat menggulingkan rezimnya. Semua orang pasti ada pro kontra nya, emang. Namun buat yang udah gasuka, apapun kebaikannya pasti bakal tetep salah dimata orang yg gasuka. Jangankan presiden, baginda Rasulullah aja tetep aja ada yg ngebenci. Padahal dia itu udah jelas ya Nabi Akhir zaman yang kebenaran nya udah ga perlu dikaji lagi. 
Dan sekarang lanjut deh ke dunia kampus yang udah makin berbau politik. Kaderisasi kan namanya juga (mungkin). Aku ga ngerti soal ini, cuma berasumsi guys. So jangan di percaya. Wkwk
Dari awal masuk kuliah, udah keliatan banget sih kampusku ini kampus politik.  Apa-apa pasti disangkut pautin kemana-mana. Yang jelas awalnya aku ga ngerti dan apatis sama hal ini sampe suatu ketika aku dibuat penasaran sama hal ini. Aku mencoba baca-baca tentang organisasi ekstra yang sekarang menjadi tonggak dikampus, dan menjadi organisasi yang setidaknya "harus" masuk dalam organisasi intra. Entah ini apa maksudnya dan apa tujuannya. Jangan suudzon, mungkin mereka lebih mengerti cara berorganisasi jadi setiap organisasi intra harus salah satu dari mereka yang mimpin. Dan dulu pun, aku kira pergolakan antara sesama organisasi ektra itu gak ada. Aku mikirnya mereka ya masing-masing aja kaya ekskul di sekolah. Tapi nyatanya, ada konflik yang dari dulu belum selesai, konflik batin wkwk. Ga deng, gatau awalnya seperti apa sampe sekarang mereka bahkan kaya yg berebut kekuasaan dan kekuatan. Dan pergolakan nonfisik nya itu ternyata gede banget, ya walau mungkin para anggotanya kadang punya teman sesama anggota lain, tapi tetap aja mereka itu tidak bisa bersatu. Kalau yg satu main depan, yg satu main belakang. Yang satu panas-panasan yang satu dingin-dinginan. Yang satu teriak-teriak, yang satu bisik-bisik. Aku ga tau mengapa mereka berbeda? :( padahal kodratnya sama deh satu latar belakang. Cuma mungkin ya, karna ada beberapa faktor yang sampai saat ini aku gatau sebabnya jadi mereka konflik bathin 😂 Nah kenapa nyangkut kesini-sini? Tujuan nya sama buat mengingatkan kalau setiap yang naik pasti ada yang berusaha menurunkan. Meski terlihat baik-baik saja didepan, bukan berarti tidak sedang terjadi apa-apa. 
Intinya gini, yang menyebar di media sosial ga selalu itu benar dan dapat dipercaya.  Semuanya masih asumsi seperti celotehan saya ini. Setiap pemimpin yang sedang menjabat pasti ada yang pro dan ada yang kontranya. Mau siapapun itu pemimpinnya, seperti apapun gaya kepemimpinannya, pasti tetep ada aja yg gasuka. Nah, orang yang gasuka ini yang kadang berusaha buat menggulingkan rezimnya, berasumsi seenaknya tanpa fakta nyata. Lalu diterima masyarakat dan dijadikan sebagai acuan dan kepercayaan. Aku sih nyaranin, buat kita mending diem deh daripada ikut nyebar kebencian, ikut nyebar berita-berita yang belum tentu faktanya. Dunia medsos itu bukan Al-Quran  yang kebenarannya mutlak. Kita boleh percaya, asal pada yang baik-baiknya. Berhenti ✋ menghujat. Karena tanpa dukungan moral yang tinggi dari bangsanya, negara ini tidak akan pernah bisa lebih maju dari sebelumnya. Tanpa rakyatnya yang berbudi, Indonesia tidak akan tumbuh jaya. Mau nyalahin lagi pemimpin? Ingat, kita semua adalah pemimpin, pemimpin diri kita masing-masing. Jika kita masih mencaci kepemimpinan orang lain, berarti kita pun belum becus untuk memimpin diri kita sendiri. Control your self. Be better from now!

Komentar

Postingan Populer